Dirgahayu Indonesia yang ke-78 Tahun. Merdeka! Merdeka! Merdeka!

Dengan datangnya kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada tentara Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Pada tanggal tersebut, Golongan Muda akhirnya menculik Soekarno dan Hatta dan dibawa ke Rengasdengklok. Hal ini dilakukan oleh Golongan Muda untuk mendesak Soekarno dan Hatta dan mempercepat kemerdekaan Indonesia. Keesokan harinya, Soekarno dan Hatta dijemput oleh Ahmad Soebardjo dan menjamin akan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada hari esok.

Pada malam harinya, Golongan Tua dan Golongan Muda berkumpul di kediaman Laksamana Maeda untuk membahas proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 03.00 naskah Proklamasi mulai disusun dan rampung dua jam kemudian. Naskah Proklamasi tersebut lalu diketik oleh Sayuti Melik dibacakan pagi hari nya di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Lalu kabar tersebut disebarluaskan.

Ada beberapa hal yang mendasari pemikiran bahwa Jepanglah yang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia seperti pembentukan BPUPKI dan PPKI dan pembahasan kemerdekaan Republik Indonesia bersama dengan Jendral Terauchi dan Golongan Tua di Saigon, Vietnam merupakan hal-hal yang mendasari kemerdekaan Indonesia diberikan oleh Jepang. Tetapi pada kenyataannya, itu semua merupakan rencana licik dari Jepang agar tidak melepaskan Indonesia meskipun terdesak di Perang Pasifik. Pemboman Kota Hiroshima dan Nagasaki pun membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada tentara Sekutu dan menjadi awal kebangkitan Bangsa Indonesia untuk Merdeka.

Tak terasa sudah 78 tahun Indonesia merasakan kemerdekaannya. Tepatnya pada tanggal 17 Agustus yang diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Di tanggal tersebut masyarakat indonesia merayakan bangsanya yang telah lepas dari belenggu penjajahan selama hampir 350 tahun lamanya dan juga untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur di medan perang. Golongan muda memiliki peranan yang penting dalam proses kemerdekaan Indonesia. Tanpa adanya desakan Golongan muda terhadap Golongan tua untuk memerdekakan Indonesia setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada tentara Sekutu akan menjadi beda ceritanya. Sama halnya dengan peranan generasi muda bangsa untuk menjaga semangat kemerdekaan Indonesia pada saat ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh generasi muda sekarang untuk tetap menjaga semangat kemerdekaan Indonesia seperti tidak lupa dengan sejarah perjuangan para pahlawan dan semangat persatuan dan kesatuan agar mencegah terpecah belahnya bangsa Indonesia.

Perjuangan panjang para pahlawan selama ratusan tahun adalah bukti yang nyata bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah berasal dari pemberian negara lain.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia ini menjadi simbol persatuan bangsa yang tidak memandang suku, ras, agama. Simbol bahwa Indonesia sudah bisa berdiri sendiri dan tidak ditindas oleh negara manapun yang masih yang semangatnya masih dipegang teguh hingga sekarang.

Semangat persatuan dan kesatuan, semangat patriotisme dan nasionalisme untuk menjaga kemerdekaan Indonesia diadopsi oleh Equnix Business Solutions. Equnix turut memperjuangkan kemerdekaan IT di Indonesia agar tidak bergantung kepada vendor luar negeri. Berbekal pengalaman, keahlian, dan Best Practice selama bertahun-tahun, Equnix mampu membuktikan bahwa vendor lokal memiliki daya saing yang baik dan mampu melebihi kemampuan dari vendor luar negeri. Dengan adanya pemanfaatan vendor lokal dalam sarana infrastruktur IT, kita mampu membantu menyelamatkan devisa negara hingga ratusan miliar hingga Indonesia dapat selangkah lebih maju menuju kemerdekaan IT.