Webinar Episode 13 dengan topik “EDIM: Equnix Data Integration and Management, Swiss Army Knife of Automation ETL” disampaikan langsung oleh Pak Lucky Haryadi dan Elang Aditya secara Live pada Rabu, 9 November 2022 dan dilengkapi demo migrasi PostgreSQL ke Oracle dengan seamless replication menggunakan EDIM.
Equnix Appliance adalah sistem yang terintegrasi dari hardware, software, dan layanan di atasnya yang didesain spesifik untuk menjawab kebutuhan komputasi secara cepat tanpa harus menyulitkan tim bisnis development dan operation. Memiliki kelengkapan layanan yang dibutuhkan pada Korporasi selayaknya private cloud. Dengan fitur-fitur unggulan berupa 24/7 Managed Support, jaminan uptime warranty 99,9%, monitoring sistem secara komprehensif, high available-reliable-scalable, instant replacement, dan tentunya ready stock. Equnix Appliance dapat ditempatkan pada Client premis seakan milik sendiri.
Equnix Appliance menjawab kebutuhan Client yang merasa tersandera dengan adanya bisnis model yang kurang mendukung. Sehingga Client terombang-ambingkan dengan informasi yang kurang sesuai. Equnix Appliance merupakan jawaban yang ditunggu-tunggu para Korporasi dalam pengadaan Resource Computing.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya, dapat mengunjungi website Kami di https://equnix.asia/events/webinar/2022. Dan recorded webinar dapat dilihat pada Youtube Channel Equnix Business Solutions pada link https://www.youtube.com/watch?v=eQnilxxsrr0&t=2976s&ab_channel=EqunixBusinessSolutions.
Pada webinar kali ini, kami juga memberikan merchandise menarik dari AMD kepada para peserta yang dapat menjawab kuis dan penanya terbaik.
Selamat kepada Pemenang Giveaway!
Dan Pemenang Best Question: Iqbal Kurniawan
Ketentuan Klaim Hadiah:
Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi, kritik, dan saran yang sudah diberikan melalui survey di akhir webinar. Kritik dan saran yang diberikan dapat menjadikan Equnix lebih baik lagi kedepannya.
Iqbal - PT KAI
Q: Dari sisi security apa saja proteksi yang perlu di implementasikan sebuah perusahaan baik dari EQUNIX dapat mencegah dan melindungi data dari Cyber Threat?
A:
Tentunya sangat banyak faktor-faktor security yang bisa kita jaga. Contohnya database, kita bicara mengenai bagaimana cara melakukan hardening terhadap server.
Hardening sendiri ada 3 sisi, yaitu dari sisi OS, server yang menjadi environment database tersebut, dimana kita dapat membatasi akses user
Lalu dengan Menerapkan AAA (Authentication, Authorization & Accountable)
Metode apalagi untuk melakukan hardening? Hardening bukan dari sisi security aksesnya saja, tentunya dengan tidak menggunakan port-port default,
jika dari level database kita terapkan di PostgreSQL ada HBA (host-based authentication). Dari Application seperti apa?
Misalkan, menyimpan jika credential di aplikasi, ketika aplikasinya di load ke memori, memorinya dapat kita lihat,
kemudian kita bisa sniff lalu dapatlah data. Oleh karena itu juga dari sisi aplikasi tidak boleh menyimpan credentials.
Communication protocol, contohnya di EDIM selain memanfaatkan compression kita juga melakukan encryption, walaupun di sniff di DAM sekalipun.
Karena wajib menggunakan PKI (Public Key Infrastructure) sama hal nya pada HTTPS, kita menggunakan SSL certificate untuk meng-encrypt data yang mengalir.
Kira-kira seperti itu untuk mengantisipasi cyber threat, salah satunya enkripsi data. Encrypt data-at-rest, encrypt data-in-transit, encrypt data-in-use.
Dan kita sudah tahu cukup banyak case yang terjadi karena penerapan hardening yang masih belum tepat.
Jika kita bisa memanfaatkan dan menerapkan hardening dengan baik maka tidak perlu khawatir dengan cyber threat.
Iqbal- PT KAI
Q: Apakah ada fitur automation dari EQUNIX untuk menjaga data kita contohnya backup automation menjadi solusi perlindungan data baik dari database dan server yang berbeda?
A: Kita memiliki metode khusus multi-tier backup, yaitu
Kenapa disebut multi-tier? Karena ada full backup, ada WAL archive nya. Dimana nanti ketika membutuhkan restoration, kita cukup replay dari full snapshot ini. Itu disebut PITR, dilakukan secara formatted. Kita terapkan tools tersebut dan bilamana dibutuhkan, bisa melaksanakan backup dan juga restore.
Iqbal- PT KAI
Q: Terkait lisensinya apakah sudah include dengan support yang ada dan monitoringnya seperti apa?
A:
Equnix memiliki produk yang bernama 11DB/PostgreSQL™. Produk ini merupakan salah satu turunan dari PostgreSQL, dan ini adalah licensed product milik Equnix.
Sudah include dengan support (24/7 support, preventive maintenance, monitoring, script alerting, dsb).
Di tengah maraknya private cloud di Indonesia, Equnix juga memiliki product Equnix Appliance, yang bukan hanya dari sisi database. Hardwarenya dapat diletakan di kita ataupun client,
namun Equnix bisa selalu melakukan akses secara remote. Di dalamnya juga terdapat 11DB/PostgreSQL™ sebagai databasenya.
Sebagai one stop solution, Equnix memberikan full set berupa hardware, 24/7 full managed support, monitoring, tools, dan masih banyak fitur lainnya.
EDIM juga termasuk licensed. Namun sifatnya kita akan lihat seberapa banyak database yang masuk, data source, dan lain lain.
Untuk supportnya jelas sudah termasuk, hingga monitoring nya juga ada.
Yong Ong
Q: Untuk EDIM extractor apakah support tidak hanya RDBMS? mengingat saat ini ada banyak tipe database, seperti NoSQL DB, Distributed DB, Graph DB dl. Bila support, apakah optimal bila database targetnya hanya menggunakan RDBMS yaitu PostgreSQL? Dan apakah memerlukan tuning-tuning tertentu?
A:
EDIM yang saat ini Equnix release baru mensupport RDBMS saja (SQL, MS-SQL, Oracle, PostgreSQL). Untuk diluar tersebut, Equnix memang belum support.
Namun selain RDBMS EDIM juga dapat membaca CSV Files. Jika kita memiliki data yang di produce oleh sistem lain non RDBMS,
kita akan berusaha untuk load dari CSV tersebut ke dalam database dengan cepat. Contohnya seperti tabel dibawah ini:
Dan apakah optimal? Jika dibilang optimal atau tidak, karena Equnix mendukung PostgreSQL pastinya optimal. Namun tidak menutup kemungkinan jika targetnya bukan PostgreSQL, tapi sourcenya adalah PostgreSQL. Mungkin jika ada kebutuhan juga client ingin push ke Oracle karena mungkin sistem legacynya masih harus menggunakan Oracle, Equnix tetap support. Sehingga jika secara tuning, mungkin saya bisa bagi antara proses EDIM. Ketika load itu tidak berhubungan dengan proses data ini dibaca dari targetnya. Jika misalkan dari aplikasi berusaha untuk membuat reporting dari PostgreSQL yang menjadi target dan tentunya itu konteks yang terpisah yaitu Generating data dan Consuming data. Untuk tuning sendiri jelas sesuai dengan querynya, resource nya seperti apa. Jika misalkan kita bagi transactional apakah sifatnya transactional. Tuningnya seperti apa? Tuning untuk transactional harus dengan secepat mungkin menuliskan WAL untuk menjamin performance. Jika ternyata database tersebut sifatnya OLAP, karena complex query misalnya, kita akan tuning dengan karakteristik OLAP.
Yong Ong
Q: Apakah yang terjadi bila ketika EDIM melakukan ETL dan ditengah jalan terdapat error? Bagaimana memastikan ACID dari data tsb?
Yong Ong
Q: EDIM ini menarik karena berjalan pada background. berapa besar resource yang diperlukan ketika menjalankan EDIM? Apabila server running 24x7, ketika melakukan ETL apakah tidak mengganggu performa transaksi yang berjalan. Bagaimana best practices?
A: Jadi untuk action-action yang dilakukan EDIM ada 3 macam, diantaranya:
Behavior tentu masing-masing berbeda, resource juga. Kalau perlu sinkronisasi 24/7 dan EDIM nya dijalankan, EDIM ini akan dibuat model replikasi/CDC. Tentunya untuk CPU resource, untuk memory resource, kita meminimalisir terjadinya memory leak.
Sehingga tidak dibutuhkan memori yang cukup besar. Artinya selama data ini langsung di extract kemudian di load, sudah direlease di EDIM.
Berbeda ketika kita membuat EDIM menjadi mode snapshot, karena bisa saja ketika snapshot ada data-data yang cukup besar,
ketika ekstraktornya berjalan dan di push ke dalam di queue ini masih menunggu di consume oleh si transformer,
maka akan ada data yang ditampung pada CDC tersebut. Memory footprint yang digunakan EDIM, kecil sekali.
Kemudian untuk transaksi yang bersifat OLTP dari data source nya, tidak akan mengganggu performance dari sisi CDC. Sedikit yang dapat memberikan impact kepada performance, hanya ketika kita menuliskan WAL.
Karena WAL level, kita ubah menjadi logical. Untuk mode snapshot/incremental patch (dari database lain) tidak membaca logical slot sebetulnya.
Untuk implementasi table partition, dapat di-enable kan partition pruning sehingga dapat mengakses data hanya untuk child table itu saja.
Jika dibandingkan 1 table dengan ukuran 1 milyar data dengan 1 table yang memiliki 10 partition data,
akan lebih cepat melakukan select pada child table daripada select parent table-nya langsung.
Dengan demikian dapat melakukan select secara paralel. Karena proses nya lebih cepat,
maka performance nya pun tidak terlalu terganggu OLTP nya.
Silahkan hubungi kami bilamana ada pertanyaan, Anda dapat kontak tim kami yaitu: Livia (0811 888 0142) atau Indah (0811 888 0163) untuk penjelasan yang lebih lengkap. Kami senang untuk membantu anda!