Equnix Weekly TechTalk 2022 Episode 3 membahas mengenai hal-hal yang membuat Cloud tidak cocok digunakan dalam Korporasi. Materi disampaikan langsung oleh Bapak Julyanto SUTANDANG dan ditemani oleh moderator saudari Agnes Livia. Pak Julyanto memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan Cloud tidak cocok digunakan dalam Korporasi, diantaranya:
Penyampaian materi dilakukan selama 30 menit melalui recording yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya-jawab. Namun sebelum memasuki sesi diskusi, peserta mendengarkan penjelasan dari Pak Eric selaku Solution Architect AMD mengenai bagaimana AMD Ryzen Pro memberikan akselerasi bisnis dari performance, portability, manageability dan security. AMD merupakan sponsor tunggal untuk Webinar Series kali ini.
Sama seperti episode sebelumnya, webinar episode kali ini para peserta begitu antusias memberikan pertanyaan kepada pembicara. Tak sedikit peserta memberikan lebih dari 1 pertanyaan. Total lebih dari 15 pertanyaan disampaikan. Untuk lebih lengkapnya, recording Equnix Weekly TechTalk 2022 Episode 3 dapat dilihat melalui website https://equnix.asia/events/webinar/2022 atau channel youtube Equnix Business Solutions pada link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=wqG0o8fw8So&ab_channel=EqunixBusinessSolutions
Apabila ada yang ingin memberikan komentar dan saran terkait acara webinar kami, silahkan follow dan berkomentar pada akun twitter, instagram, facebook kami.
Yong Ong -SAN
Q: Pak saat ini penyedia Cloud di Indonesia sangat banyak dari yang local sampai luar negeri. Serta memberikan penawaran yang sangat menarik terkait aspek-aspek yang bapak sebutkan tadi. Bagaimana cara memilih penyedia Cloud yang kredibel serta parameter apa saja yang perlu diperhatikan? mengingat proses migrasi tidak begitu mudah dan membutuhkan proses.
A: Diperlukan beberapa hal, diantaranya: Jaminan keamanan data; Kemampuan Cloud tersebut dalam melakukan proses backup availability bilamana ada disaster; dan Mekanisme proses migrasi nya. Hampir semua Cloud provider mengacu pada penjualan retail, sehingga tidak memiliki concern tertentu untuk memberikan layanan premium yang mana layanan tersebut dibutuhkan oleh para Korporasi. Tidak adanya kesempatan dari penyedia Cloud yang membolehkan proses recovery melibatkan akses terhadap fisical mesin, menjadi pertanyaan dalam segi performance nya. Kita tidak pernah benar-benar tau berapa jumlah fisical core yg dipergunakan. Sehingga akan ada potensial penurunan performance jika salah perhitungan yang disebabkan core tersebut tidak one on one dengan fisical core.
Nanang - Adyagraha
Q: Mengapa perusahaan mulai banyak menggunakan Cloud Computing?
A: Cloud Computing memiliki banyak kemudahan untuk cepat mengakuisisi layanan. Kita tak perlu menunggu lama untuk membeli hardware, tidak menunggu approval budgeting dari pihak keuangan yg membutuhkan waktu. Perusahan-perusahaan baru mulai tertarik karena kemudahan yang diberikan untuk mensetup sistem. Sepertinya mudah dan aman. Apakah benar? jika akuisisinya cukup mudah, namun di kemudian harinya bagaimana? Karena sebenarnya untuk me-maintenance Cloud dibutuhkan administrasi tertentu dan pengetahuan tertentu. Untuk layanan tertentu yang bersifat non mission critical seperti mesin uang yang berkaitan dengan keamanan data dari nasabah. Saya kira tidak masalah menggunakan Cloud. Namun jika terkait pada data confidential, diperlukan pertimbangan dalam penggunaan Cloud. Karena dengan tidak mengetahui bagaimana data diamankan, itu menjadi salah satu potensial resiko. Karena Cloud tidak mau terekspos oleh resiko yang dimiliki penggunanya.
Nanang - Adyagraha
Q: Mengapa perusahaan mulai banyak menggunakan Cloud Computing?
A: Cloud Computing memiliki banyak kemudahan untuk cepat mengakuisisi layanan. Kita tak perlu menunggu lama untuk membeli hardware, tidak menunggu approval budgeting dari pihak keuangan yg membutuhkan waktu. Perusahan-perusahaan baru mulai tertarik karena kemudahan yg diberikan untuk mensetup sistem. Sepertinya mudah dan aman. Apakah benar? jika akuisisinya cukup mudah, namun di kemudian harinya bagaimana? Karena sebenarnya untuk me-maintenance Cloud dibutuhkan administrasi tertentu dan pengetahuan tertentu. Untuk layanan tertentu yang bersifat non mission critical seperti mesin uang yang berkaitan dengan keamanan data dari nasabah. Saya kira tidak masalah menggunakan Cloud. Namun jika terkait pada data confidential, diperlukan pertimbangan dalam penggunaan Cloud. Karena dengan tidak mengetahui bagaimana data diamankan, itu menjadi salah satu potensial resiko. Karena Cloud tidak mau terekspos oleh resiko yang dimiliki penggunanya.
Nanang - Adyagraha
Q: Bagaimana konsep dari Cloud Computing dalam bisnis?
A: Tidak ada satu keharusan untuk bisnis menggunakan Cloud Computing. Karena Cloud Computing merupakan istilah generik yang muncul setelah didukung teknologi virtualisasi yang disupport oleh processor. Bisnis menyambut baik Cloud Computing terutama start up dan UMKM, akademis, riset. Namun untuk Korporasi yang menggunakan sistem keuangan saya kira agak susah untuk mengakuisisi itu. Salah satu alasan Cloud dilirik oleh perusahaan adalah tidak adanya ssss antar bagian di perusahaan. Kemudahan yang ditawarkan Cloud menjadi bargain bisnis development dalam membenarkan keinginan menggunakan Cloud untuk kebutuhan Korporasi.
Nanang - Adyagraha
Q: Mengapa virtualization platform diperlukan untuk mengimplementasikan Cloud?
A: Virtualization platform adalah the core bisnisnya Cloud provider. Beberapa perusahaan memutuskan berjualan Cloud karena memiliki kemampuan dalam mengakses atau mengakuisisi Computing Power yang besar. Dengan mesin-mesin yang besar, dapat membagi hal-hal kecil dengan cara virtualization. Cloud pada dasarnya adalah virtualisasi yang dikemas dalam bentuk ritel. Tanpa adanya virtualisasi akan sangat sulit memberikan layanan yang sangat presize dengan 1 atau 2 core, dst. Tidak dapat dielakkan bahwa layanan Cloud dibawahnya adalah virtualisasi.
Nanang - Adyagraha
Q: Mengapa Cloud Computing menjadi solusi masa kini untuk pelayanan proses dan penyimpanan e-business?
A: Apakah benar Cloud Computing menjadi solusi masa kini? Cloud Computing memang dapat menjadi solusi untuk layanan yang bersifat public. Bilamana ingin mengimplementasikan sistem secara langsung dan cepat, dapat langsung memilih Cloud. Jika yang dimaksud dengan penyimpanan e-business adalah seperti go box. Maka untuk driver on the Cloud, memang cukup menarik. Karena kalau meletakkan semuanya di Cloud, dapat dengan mudah sewaktu-waktu untuk mengambilnya. Keuntungan Cloud lebih kepada personal, bukan untuk Korporasi. Mungkin akan menjadi solusi masa kini untuk level startup. Karena startup tidak perlu membangun sistem yang kompleks, cukup pakai Cloud. Sedangkan untuk Korporasi, akan lain ceritanya, karena ada faktor keamanan, accessibility yang tinggi, dan masih banyak lagi yang perlu dipertimbangakn.
Ade Kristo
Q: Memang menggunakan Cloud Service memang ada kelebihannya, tapi apa resiko terbesar jika Korporasi tidak menggunakan Cloud? apa kelebihan Cloud ini dibandingkan dengan 'toko sebelah'?
A: Pada dasarnya Korporasi tidak bisa menggunakan Cloud. Walaupun Cloud begitu menarik namun tidak cocok untuk Korporasi. Untuk retail, individual,dan level startup itu masih dapat digunakan. Namun untuk level Korporasi dengan sistem yang sudah cukup stabil dan matang, memiliki client yang cukup banyak, membutuhkan level of quality yang tinggi, dan bersifat mission critical, akan memiliki banyak kekurangan bilamana menggunakan Cloud.
Yanuar Nurdiansyah - UNEJ
Q: Antara hybrid Cloud dan hybrid IT, kira-kira untuk kebutuhan kampus kecil yang baru. Lebih baik yang mana Pak? untuk memudahkan implementasi kebutuhan kampus untuk 5 tahun kedepan.
A: Kampus memiliki scope yang cukup ranging. Yang dimaksud dengan hybrid IT, apakah itu hyper convert tanpa Cloud atau bukan? Karena kampus tidak begitu memiliki mission critical, maka masih dapat menggunakan Cloud dengan di backup secara offline. Namun jika level kebutuhan kampus sudah tinggi seperti Korporasi, akan lebih baik menggunakan collocation services yang lebih sesuai.
Nanang - Adyagraha
Q: Apa saja manfaat bisnis yang disediakan oleh layanan Cloud Computing?
A: Untuk layanan bisnis berada pada level SaaS (Software as a Services). Layanan Cloud sendiri terbagi menjadi 3 hal, diantaranya adalah SaaS (Software as a Services); PaaS (Platform as a Services) yang mana tidak perlu mengakses OS nya, sehingga hanya perlu membeli layanannya dan dapat langsung dipakai; dan terakhir IaaS (Infrastructure as a Services). Yang langsung dapat digunakan dalam bisnis adalah SaaS, contohnya adalah accounting system. Paas dan IaaS dapat langsung digunakan selama pengguna memahami SLA. Namun SLA Cloud tidak mampu memenuhi ekspektasi Korporasi dengan mission critical system. Sebuah perusahaan B to C yang berfokus pada sesuatu bersifat retail akan memiliki investasi dari sisi human resource dan services level yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki sifat layanan B to B. Beberapa hal sulit dipenuhi oleh penggunaan Cloud yang bersifat B to C, karena berbeda bisnis model nya.
Nanang - Adyagraha
Q: Apa Kelebihan Teknologi Cloud Computing bagi Perusahaan ?
A: Dibandingkan computing yang tidak Cloud, untuk development dan kebutuhan yang sifatnya tidak mission critical, penggunaan Cloud itu memudahkan sehingga dapat mengakuisisi sistem dengan cepat. Sehingga tidak perlu pusing memikirkan berapa core sistem yang akan dibangun. Pengguna dapat mencoba-coba terlebih dahulu di Cloud, namun tidak untuk production system.
Anonymous Attendee
Q: Saat ini layanan Cloud apa yg bisa dipergunakan untuk Korporasi?
A: Saya kira untuk penggunaan aplikasi yang tidak mission critical, dapat memilih Cloud yang sangat beragam. Kalau diperlukan, gunakan Cloud dari dalam negeri saja tidak perlu dari provider luar negeri. Karena internetnya sama-sama menggunakan internet indonesia. Contohnya hardware, pada dasarnya sama, hanya beda penyedia saja. Kalau Cloud lokal mungkin dapat privilege dan menjadi VIP client sehingga police nya masih dapat disesuaikan.
Anonymous Attendee
Q: Apakah Equnix menyediakan layanan untuk memanage Cloud Computing? Sebagai penengah - corporate tau beres
A: Equnix tidak menyediakan layanan managed service untuk mediasi antara provider Cloud dengan End-User, kami memiliki layanan managed support tetapi tidak untuk layanan cloud.
Sugianto - UNIM
Q: Mengapa biaya Cloud Computing begitu tinggi (terutama untuk download) untuk case company yang menggunakan database dengan workload yang tinggi serta RPO dan RTO yang minim dan apa yang dapat dilakukan company untuk mengatasinya, Mohon pencerahannya?
A: ketika menggunakan layanan Cloud, pastikan kemampuan exit-nya, apakah dapat berjalan baik dan mudah atau tidak, supaya tidak ada lock-in di Cloud. Biaya yang mahal terjadi kalau penggunaan yang sudah tinggi. Cloud sendiri memiliki intensi tidak untuk client B2B, sehingga ketika penggunaannya besar akan tetap dihitung dengan harga retail. Kita tidak dapat mengharapkan nilai RTO maupun RPO yang sesuai dengan harapan kita dalam konteks BCP karena layanannya dari cloud memang apa adanya saja, bukan layanan premium.
Sugianto - UNIM
Q: Untuk Company yang migrasi ke Cloud, apa yang harus di prepare agar shutdown yang dibutuhkan kecil atau bila perlu no downtime dan best practice nya seperti apa ?
A: Beberapa perusahaan tetap ada yang go to Cloud karena kekurangan SDM. Karena dengan adanya Cloud, tidak diperlukan staf administrasi, staf data center, dst. Untuk dapat memigrasi data ke Cloud dengan baik perlu dipastikan bahwa data yang berada di Cloud dapat dimigrasikan kembali juga secara 100%. Pastikan versinya sama, pastikan compatible, strateginya, model migrasi seperti apa yang akan digunakan, berapa bandwidth yang akan digunakan, dan berapa lama akan dimigrasikan. Hal yang perlu diketahui sebelum proses migrasi dilaksanakan adalah dengan mengetahui rundown nya dengan baik. Jika sudah diketahui semua, maka proses migrasinya dapat dilakukan dengan waktu downtime yang sesuai dengan harapan pengguna. Semua itu tergantung pada sistem yang pengguna miliki.
Sugianto - UNIM
Q: Bagaimana sistem backup di Cloud? Apakah tetap menggunakan strategi backup 321 dan best practice nya seperti apa? terutama untuk company yang mau beralih ke Cloud?
A: Strateginya tergantung pada Cloud provider nya, apa yang mereka sediakan. Sekali lagi Equnix memberikan edukasi kepada perusahaan-perusahaan untuk berhati-hati bilamana ingin bermigrasi ke Cloud. Harus dipastikan mekanisme backup-nya, bagaimana off load data tersebut, bagaimana tata caranya, dan masih banyak lagi. Jangan sampai terkunci oleh provider Cloud.
Aditya Prapanca
Q: Kira-kira ada saran, supaya kebutuhan server tidak berubah cepat seiring waktu. Dan masih mampu menangani banyak client yg sangat dinamis. Mengingat investasi HW sangat mahal, setidaknya sekali investasi bisa mengatasi masalah hingga 15 tahun.
A: Untuk sisi kampus tentunya perlu berhati-hati. Waktu investasi 15 tahun itu terlalu lama untuk investasi hardware. 10 tahun saja sudah dianggap cukup lama. Saat ini untuk perbankan eranya per 5 tahun. Kedepannya kita tidak perlu invest hardware, biarkan orang lain yang melakukan investasi dan pengguna hanya tinggal memakai saja. Hal tersebut tidak selalu harus menggunakan Cloud. Untuk penggunaan dengan rentang waktu 15 tahun, otomatis tidak akan bisa afford Cloud, karena akan menjadi jauh lebih mahal. Jika ingin menggunakan selama rentang waktu 10 tahun atau lebih, mau tidak mau lebih baik invest sendiri. Untuk investment 4 tahun akan compare dengan penggunaan Cloud. Biasanya untuk pengguna Korporasi, mereka akan mengganti hardware setiap 4 atau 5 tahun. Karena dalam waktu tersebut, teknologi sangat cepat terjadi perubahan. Jika kedepannya, ada perusahaan yang dapat menyediakan secara sewa akan lebih baik dan menarik.
Mawardie SPIN PT
Q: Relate dengan migrasi on prem to Cloud as computing, kira-kira butuh berapa lama sih pak, parameternya apa saja? dan apa saja yg harus kami antisipasi di on prem saat akan backup to Cloud Computing agar safety first? Mohon pencerahannya kembali
A: Tergantung apa yang akan dimigrasikan. Yang paling utama adalah bandwith yang kita miliki untuk masuk ke Cloud. Kemudian mekanisme apa yang dilakukan untuk memigrasi data. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan general, membutuhkan informasi lebih lengkap seperti apa sistem yang akan dimigrasikan. Dan akan banyak sekali faktor yang terlibat yang mempengaruhi waktu migrasi tersebut.
Anthonius Budi
Q: Untuk tahap awal dari pada membangun data center sendiri yang mahal, apakah cukup pakai collocation saja Pak?
A: Untuk penggunaan awal tidak apa-apa menggunakan Cloud, nanti kalau sudah besar baru kembali ke data center. Atau data center nya dapat di collocation kan. Kalau collocation hanya 1 atau 2 server, itu mungkin masih affordable untuk menggunakan Cloud. Karena kalau untuk Korporasi itu mungkin menggunakan lebih dari 5 server. Dilihat dari layanan yang kurang tepat, SLA yang kurang pas, dan harga, itu akan memiliki pengaruh. Untuk awal, dapat menggunakan Cloud ataupun collocation, namun jika servernya melebihi 5. Kami sarankan cari perusahaan yang melayani managed services collocation. Layanan tersebut terasa seperti menggunakan Cloud, namun bukan Cloud.
Silahkan hubungi kami bilamana ada pertanyaan, Anda dapat kontak tim kami yaitu: Livia (0811 888 0142) atau Indah (0811 888 0163) untuk penjelasan yang lebih lengkap. Kami senang untuk membantu anda!